Olyai , D. Tahun Maestra, M. Jurnal Ekologi Kesehatan,[e-jurnal]: Vol. Tersedia di: [diakses tanggal 10 Desember ]. Bungin, B. Metodologi penelitian sosial: format-format kuantitatif dan kualitatif. Surabaya: Erlangga. Departemen Kesehatan RI. Akhmad Mahbub. A short summary of this paper.
Download Download PDF. Translate PDF. Pd Disusun Oleh: Farmasi D-3 Makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari semua pihak, karena itulah kami menghaturkan terima kasih kepada: 1. Bapak Tabah Subekti, M. Pd, selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berdoa semoga amal baik mereka diridhoi oleh Allah SWT dan mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan hikmah bagi penulis pada khususnya dan pihak-pihak lain pada umumnya. Latar Belakang Rumusan Masalah Daftar Pustaka Salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah puskesmas.
Fasilitas pelayanan kesehatan ini merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat dalam membina peran serta masyarakat juga memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat.
Dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung awab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh yang meliputi pelayanan: kuratif pengobatan , preventif upaya pencegahan , promotif peningkatan kesehatan , dan rehabilitatif pemulihan kesehatan. Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, tidak membedaan jenis kelamin dan golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia.
Dalam hal ini puskesmas dituntut untuk selalu meningkatkan keprofesionalan dari para pegawainya serta meningkatkan fasilitas atau sarana kesehatannya untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna jasa layanan kesehatan. Semakin ketatnya persaingan serta pelanggan yang semakin selektif dan berpengetahuan mengharuskan Puskesmas selaku salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanannya.
Untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan, terlebih dahulu harus diketahui apakah pelayanan yang telah diberikan kepada pasien atau pelanggan selama ini telah sesuai dengan harapan atau belum. Oleh karena itu Puskesmas di bawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota perlu adanya evaluasi atau penilaian untuk meningkatkan mutu kualitas pelayanannya. Bagaimanakah mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas? Untuk mengevaluasi pelayanan kesehatan khususnya di Puskesmas 2.
Untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas 3. Untuk mengetahui faktor—faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan dari pelayanan kesehatan di Puskesmas melalui pendekatan analisis SWOT.
Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan. Di samping itu aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetap, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya social budaya masyarakat setempat. Pusat strata pelayanan kesehatan strata pertama Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Komitmen politis pada tingkat tinggi terhadap kesehatan bagi semua. Alokasi sumber daya yang cukup untuk layaan kesehatan dasar. Tingkat keterlibatan masyarakat dalam mencapai kesehatan bagi semua d. Penyusunan stautu kerangka organisasi dan manajerial yang sesuai dengan strategi nasional untuk kesehatan bagi semua.
Manifestasi praktis dari komitmen politik internasional untuk kesehatan bagi semua. Persentase bayi-bayi yang di lahirkan dengan berat badan pada waktu lahir paling sedikit g. Prosentase anak yang berat badannya menurut umur dengan norma- norma tertentu.
Indikator-indikator perkembangan psikososial anak-anak. Angka kematian bayi. Angka kematian anak. Angka kematian anak di bawah umur 5 tahun. Harapan hidup pada umur tertentu. Angka kematian ibu. Angka kematian menurut jenis penyakit. Indikator proses dipandang dari sudut manajemen yang diperlukan adalah pelaksanaan dari pada fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan perantauan, pengendalian dan penilaian.
Secara khusus dalam proses pelayanan kesehatan berkaitan dengan upaya peningkatan mutu asuhan kesehatan quality assurance yaitu menjaga mutu, kepatuhan terhadap standar operasional pelayanan medis SOP. Indikator output hasil program merupakan ukuran-ukuran khusus bagi outup program seperti jumlah puskesmas yang berhasil dibangun, jumlah kader gizi yang terlatih, jumlah anak yang diimuniasasi, jumlah MCK yang dibangun, panjang pipa air yang berhasi dipasang san sebagainya.
Jumlah orang yang diobati atau kunjungan yang mendapat pelayanan kesehatan. Indikator outcomes dampak jangka pendek adalah ukuran-ukuran dari berbagai dampak program seperti meningkatnya derajak kesehatan anak balita, menurunnya angka kesakitan. Indikator impact dampak jangka panjang seperti angka kematian bayi, angka kematian ibu, meningkatnya status gizi anak dan sebagainya.
Istilah-istilah tersebut sering kali tidak dibedakan antara dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang. Evaluasi isi berfokus pada efek langsung pengajaran pada jangka waktu yang lebih lama.
Pelaksanaan evaluasi proses memerlukan lebih sedikit sarana dibandingkan evaluasi dampak, yang memerlukan sangat banyak sarana dalam pelaksanaannya. Bastable, Sedangkan menurut Azrul Azwar , jenis evaluasi antara lain: 1.
Evaluasi formatif yaitu suatu bentuk evaluasi yang dilaksanakan pada tahap pengembangan program dan sebelum program dimulai. Evaluasi yang dilakukan di sini adalah pada saat merencanakan suatu program.
Tujuan utamanya adalah untuk meyakinkan bahwa rencana yang akan disusun benar-benar telah sesuai dengan masalah yang ditemukan, dalam arti dapat menyelesaikan masalah tersebut. Penilaian yang bermaksud mengukur kesesuaian program dengan masalah dan atau kebutuhan masyarakat ini dering disebut dengan studi penjajakan kebutuhan need assesment study 2. Evaluasi proses atau evaluasi promotif yaitu suatu proses evaluasi yang memberikan gambaran tentang apa yang sedang berlangsung dalam suatu program dan memastikan ada dan terjangkaunya elemen-elemen fisik dan structural dari pada program.
Evaluasi yang dilakukan di sini adalah pada saat program sedang dilaksanakan. Tujuan utamanya adalah untuk mengukur apakah program yang sedang dilaksanakan tersebut telah sesuai dengan rencana atau tidak, atau apakah terjadi penyimpangan- penyimpangan yang dapat merugikan pencapaian tujuan dari program tersebut. Pada umumnya ada dua bentuk penilaian pada tahap pelaksanaan program ini yaitu monitoring dan penilaian berkala.
Evaluasi sumatif yaitu evaluasi yang memberikan pernyataan efektifitas suatu program selama kurun waktu tertentu dan evaluasi ini menilai sesudah program tersebut berjalan. Penilaian yang dilakukan disini adalah pada saat program telah selesai dilaksanakan. Tujuan utamanya dapat dibedakan menjadi dua yaitu mengukur keluaran output serta mengukur dampak impact yang dihasilkan.
Evaluasi dampak yaitu suatu evaluasi yang menilai keseluruhan efektifitas program dalam menghasilkan target sasaran. Evaluasi hasil adalah evaluasi yang menilai perubahan-peerubahan atau perbaikan dalam morbiditas, mortalitas atau indicator status kesehatan lainnya untuk sekelompok penduduk tertentu. Beberapa ahli memberikan pedoman sebagai berikut, yakni Azwar: : 1 Deniston Deninston menyebuutkan bahwa hal-hal yang dapat dinilai dari suatu program kesehatan dibedakan menjadi 4 macam, yakni: a.
Kelayakan program Penilaian dilakukan disini ialah terhadap program secara keseluruhan. Program dinilai layak appropriateness jika program tersebut telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. Kecukupan program Sama halnya dengan kelayakan, maka penilaian yang dilakukan disini adalah juga terhadap program secara keseluruhan. Suatu program dinilai cukup adequancy jika program tersebut telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan c.
Efektivitas program Penilaian juga dilakukan terhadap program secara keseluruhan. Suatu program dinilai efektif effectiveness jika program tersebut telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Efisiensi Sama halnya dengan efektifitas, maka penilaian juga dilakukan terhadap program secara keseluruhan. Suatu program dinilai efisien efficiency jika program tersebut dilaksanakan dengan hasil yang dapat menyelesaikan masalah dan juga pada waktu pelaksanaannya tidak memerlakukan sumber daya yang besar.
Dua ruang lingkup penilaian adalah sama, sedangkan dua lainnya berbeda. Rincian selengkapnya adalah sebagai berikut: a. Upaya Program Penilaian yang dilakukan di sini adalah terhadap upaya yang dilaksanakan oleh program dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika upaya effort yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, maka program tersebut dari sudut upaya mendapat penilaian yang baik.
Penampilan Program Penilaian yang dilakkan di sini adalah terhadap penampilan program performance yang dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Jika penampilan tersebut yakni hasil yang dicapai dinilai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, maka program tersebut dari sudut penampilannya mendapat penilaian yang baik. Ketepatan Penampilan Program Penilaian yang dilakkan di sini ialah terhadap penampilan program adequacy of performance yang dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Jika hasil yang dicapai dinilai dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka program tersebut dari sudut ketepatan penampilannya mendapat penilaian yang baik.
Efisiensi Program Penilaian yang dilakkan di sini ialah terhadap penampilan program yang dibandingkan tidak hanya terhadap tujuan dan atau masalah, tetapi juga terhadap penggunaan sumberdaya efficiency.
Jika hasil yang dicapai dinilai dapat mencapai tujuan, berhasil mengatasi masalah serta penggunaan sumberdayanya terbatas, maka program tersebut dari sudut efisiensi mendapat penilaian yang baik.
Roemer Milton R. Roemer membedakan ruang lingkup penilaian suatu program kesehatan atas enam macam yaitu: a. Mudah dipahami bahwa penilaian ini sulit dilakukan, karena berbagai faktor lainnya yang sebenarnya turut mempengaruhi status kesehatan seseotrang atau masyarakat, harus turut diperhitungkan.
Kualitas pelayanan yang diselenggarakan Penilaian yang dilakukan di sini ialah erhadap kualitas pelayanan estimated quality of services oleh suatu program. Penilaian dilakukan dengan membandingkannya terhadap suatu tolak ukur ataupu kriteria yang telah ditetapkan minimum medical standard.
Suatu program kesehatan dianggap baik, jika kualitas pelayanan telah sesuai dengan standar minimal pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan. Tolak ukur dan ataupun kriteria yang digunakan sebaga perbandingan banyak macamnya.
Misalnya angka kesembuhan, lama rata-rata hari perawatan dan ataupun obat yang diberikan terhadap penderita. Kuantitas pelayanan yang dihasilkan Dasar penilaian ini ialah adanya perbedaan pelayanan yang diselenggaraka quantity of services provided. Misalnya pelayanan pencegahan lebih baik dari pada pelayanan pengobatan. Jadi jika suatu program kesehatan lebih banyak menekankan pelayanan pencegahan, maka program tersebut dianggap lebih baik dari pada program yang terlalu mengutamakan pelayanan pengobatan.
Perlu diingat bahwa dalam melakukan penilaian seperti ini harus diperhutungkan berbagai faktor yang mempengaruki program, misalnya pemakaian sumber dana, tenaga dan sarana yang tersedia. Secara umum disebutkan jika rasio antara dana dan masyarakat, rasio antara tenaga dan masyarakat serta rasi antara sarana dan masyarakat adalah tinggi, maka pelayanan kesehatan tersebut dinilai baik, karena berarti kontak antara masyarakat dengan pelayanan kesehatan dapat lebih sering.
Tentu mudah dipahami bahwa penarikan kesempulan yang seperti ini harus hati-hati. Sikap masyarakat terhadap perogram kesehatan Program kesehatan juga dapat dinilai dari sikap masyarakat attitude of recipients yang memanfaatkan pogram kesehatan tersebut. Penilalian yang seperti ini bersifat subjektif dan karena itu hasilnya sulit dipercaya. Sumberdaya yang tersedia Penilaian yang dilakukan di sini ialah terhadap sumber daya yang tersedia resources made of available , baik terhadap sumber dana, tenaga dan ataupun sumber sarana.
Jika sumber tersebut tersedia secara memadai, maka program tersebut dinilai cukup baik. Biaya yang dipergunakan Penilaian yang dilakukan di sini adalah terhadap biaya cost of the program yang digunakan oleh program. Dasar penilaian adalah melakukan perbandingan antara input dengan output. Jika perbedaannya terlalu besar, maka program tersebut dinilai tidak baik. Biasanya penilaian keenam macam ruang lingkup ini dilakukan untuk dua waktu yang berbeda sebelum dan sesudah program dan ataupun pada dua daerah kerja yang berbeda study area and control area.
Perbandingan dilakukan antara kedua data yang diperoleh. Pada peilaian tentang pelaksanaan program ini, tidak terlal dipersoalkan masalah efektivitas dan ataupun efisiensi program.
Ketentuan dan ataupun kriteria yang dimaksutkan disini adalah seperti yang tercantum dalam rencana kerja progrm yang dimaksut. Sekalipun program dapat mencapai tujuan dan ataupun mengatasi masalah, tetapi jika memerlukan bisys ysng besar, maka program tersebut dinilai tidak efisien.
Program disebut absah valid , apabila pada setiap kali program tersebut dilaksanakan, hasil yang diperoleh adalah sama. Penilaian terhadap masukan Termasuk ke dalam penilaian terhadap masukan input ini ialah yang menyangkut pemanfaatan berbagai sumber daya, baik sumber dana, tenaga, dan ataupun sumber sarana. Penilaian terhadap proses Penilaian terhadap proses proces lebih dititik beratkan pada pelaksanaan program, apakah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak.
Proses yang dimaksudkan disini mencakup semua tahap administrasi, mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan program. Penilaian terhadap keluaran Yang dimaksud dengan penilaian terhadap keluaran output ialah penilaian terhadap hasil yang dicapai dari dilaksanakannya suatu program.
Penilaian terhadap dampak Penilaian terhadap dampak impact program mencakup pengaruh yang ditimbulkan dari dilaksanakannya suatu progran. Sebagian besar menyamakan arti dari monitoring dan evaluasi. Pada hakekatnya monitoring adalah salah satu jenis dari evaluasi yaitu promotif evaluasi atau evaluasi pada tahap pelaksanaan. Pada umumnya perbedaan yang timbul merupakan perbedaan antara monitoring dan evaluasi akhir atau summative evaluation bukan monitoring dengan evaluasi secara keseluruhan.
Monitoring merupakan kegiatan untuk mengetahui apakah program yang dibuat itu berjalan dengan baik sebagaiman mestinya sesuai dengan yang direncanakan, adakah hambatan yang terjadi dan bagaiman para pelaksana program itu mengatasi hambatan tersebut.
Proses dasar dalam monitoring ini meliputi tiga tahap yaitu: 1 menetapkan standar pelaksanaan; 2 pengukuran pelaksanaan; 3 menentukan kesenjangan deviasi antara pelaksanaan dengan standar dan rencana Suryana: Monitoring mempunya empat fungsi, yaitu Dunn, : a. Ketaatan compliance. Monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan.
Pemeriksaan auditing. Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu bagi pihak tertentu target telah mencapai mereka. Laporan accounting. Penjelasan explanation.
Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok. Penilaian akhir atau summative evaluation merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan kegiatan monitoring, karena kegiatan summative evaluation dapat menggunakan data yang disediakan melalui kegiatan monitoring.
Evaluasi diarahkan untuk mengendalikan dan mengontrol ketercapaian tujuan. Istilah summative evaluation ini berdekatan dengan penafsiran, pemberian angka dan penilaian. Dunn, Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program itu mencapai sasaran yang diharapkan atau tidak, evaluasi lebih menekankan pada aspek hasil yang dicapai output. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan beberapa perbedaan mendasar antara monitoring dan evaluasi akhir atau summative evaluation: 1.
Monitoring adalah sesuatu penilaian assesment yang rutin harian terkait aktivitas dan perkembangan yang sedang berlangsung, sementara evaluasi akhir summative evaluation adalah penilaian yang bersifat periodik terkait semua pencapaian. Monitoring melihat pada apa yang sedang dilakukan, sementara evaluasi akhir summative evaluation memeriksa apa yang sudah dicapai atau apa dampak yang sudah berhasil dibuat. Dari penjelasana diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara monitoring dan evaluasi adalah sebagai berikut 1.
Monitoring: fungsi kontinyu dengan menggunakan pengumpulan data secara sistematik terhadap indikator tertentu untuk menginformasikan kepada manajemen maupun stakeholder utama tentang suatu kegiatan yang sedang berlangsung dalam hal perkembangan dan pencapaian hasil dalam penggunaan dana maupun bantuan.
Evaluasi penilaian secara sistematik dan objektif terhadap kegiatan, program atau kebijakan yang sedang dilaksanakan ataupun yang sudah selesai dilaksanakan terkait dengan desain, implementasi, dan hasilnya. Berikut perbedaan monitoring dan evaluasi yang diringkas dalam bentuk tabel: Tabel 2. Adapun prinsip RPM tersebut sebagai berikut Azwar: : 1. Menyederhanakan dan mengelompokkan program dalam tiga tahapan, yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap penilaian akhir program.
Menyederhanakan dan mengelompokkan program kedalam tiga komponen yakni komponen sumber, komponen kegiatan dan komponen tujuan. Mengisi tabel dengan informasi yang sesuai. Ketiga prinsip RPM dapat disederhanakan , dapat digambarkan dalam tabel 2. Pedoman yang dimaksud pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah yang harus dilakukan pada waktu melaksanakan penilaian.
Untuk ini ada beberapa pendapat yang dikenal yaitu Azwar, : 1. Mac Mahon Mac Mahon membedakan langkah-langkah penilaian atas tiga tahap yaitu: a. Tahap menentukan macam dan ruang lingkup penilaian Langkah pertama yang harus dilakukan pada penilaian ialah menentukan dahulu macam dan ruang lingkup penilaian yang akan dilaksanakan.
0コメント